Powered By Blogger

Jumat, 21 Februari 2014

What Happen KIDs (?)


Hai tems, saya ingin sedikit sharing. Setiap pulang kerja, saya memperhatikan dunia anak-anak jalanan. Subhanalloh, mereka begitu seru berlarian kesana kemari tanpa rasa takut untuk mengais rezeki, tanpa rasa malu untuk menunjukkan potensinya, mulai dari berjualan tisu, sampai bernyanyi bagaikan idola kecil. Memanjat pagar, mengejar-ngejar kopaja dengan cekatan, bahkan dengan perkasanya menggendong adeknya yang badannya tak beda jauh dari besar badannya. Heii, bahkan dipojokan sana ada yang beda dari teman-temannya. Dia duduk dengan manisnya. Ohh, sayangnya dia sedang asik menikmati aroma lem. Miris sekali.

Yang tak kalah mirisnya, beberapa  waktu yang lalu, di depan saya langsung, ada seorang bapak-bapak menyeret anak laki-lakinya. Yaaa, anak itu berpakaian lusuh, tulang kakinya kelihatan begitu kurus. Dengan kasarnya bapak tersebut memukul kepala anaknya dengan keras. Tentu saja si anak laki-laki yang saya perkirakan usianya 5-7tahun tersebut menangis, namun si bapak tetap menyeretnya.

MasyaAlloh. Hampir saja saya meneteskan air mata. Teringat adek di rumah. Memang kedua orang tua saya sangat disiplin. Saya dan adek sudah biasa merasakan hangatnya gertakan dengan sapu lidi. Saya yakin, anak laki-laki tersebut menahan rasa sakitnya. Tetapi saya sangat yakin bahwasanya rasa sakit di hatinya itu jauh lebih memilukan.

Sejatinya hati anak-anak begitu mulia. Bisa juga kita simpulkan bahwa kepribadian anak, pribadi anak, tidak jauh dari hasil didikan orangtuanya. Psikologis anak sejatinya hampir sama. Kita ketahui bahwa anak merupakan aset yang lebih berharga dari segala-galanya. Saya rasa, terlepas diri kita kaya maupun miskin, ingatlah Alloh telah mengamanahkan makhluk mulia, seharusnya kita punya kewajiban untuk menjadi fasilitator yang mengedepankan dan mengoptimalkan usaha kita untuk tumbuh kembang anak-anak. Ayo lah, buka mata kita, banyak sekali anak-anak dari lapisan manapun, mempunyai masalah yang mana orang dewasa dituntut mampu membantu mereka untuk menyelesaikannya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar