Powered By Blogger

Selasa, 19 Oktober 2021

REVIEW OBGYN DI BANDUNG (PERJALANAN PETUALANGAN PROMIL-LAHIRAN)

Assalamualaikum sisss... Masyaallah, ketika mengkonsep ini, kebetulan saya sedang cuti melahirkan. Kenalin aku ibu baru dengan segala kekuranganku....  Ohyaaa, review ini based on pengalaman saya pribadi yang tentunya akan berbeda dengan teman-teman yang lain.

Jadi kami menikah sudah cukup lama. Di tahun 2017, kami memutuskan mencoba ke dokter untuk promil, tentunya dengan berpetualangan. Cocok lanjut, enggak yaa nggak usah balik. Karena kami pendatang, opsi dokter yg pertama kami datangi adalah dokter senior di RS terdekat dengan tempat tinggal kami.




1. dr. Rustama, Sp.OG - RS Al Islam
Menurut saya dokternya baik, sangat senior, namun karena beliau sudah sepuh, jd kurang gercep. Informatif sihh, tapi harus dari kami yang tanya.

2. dr. Mulya Nusa Ritonga, Sp.OG, M.Kes - RSIA Harbun Margahayu
Ini dokternya terkenal bagus dan informatif berdasarkan sumber di internet dan teman-teman di kantor. Sayangnya, waktu saya ke sana tahun 2017, saya mendapat nomor antrian bontot, kemudian saya baru masuk ke ruangan dokter jam setengah 12 malam. Dokter pun menjelaskan tidak seinformatif sesuai harapan saya,,, yaa maklum sih udah jam segitu, beliaunya juga capek mungkin. Jadi saya semacam kurang puas karena informasi dan pemeriksaan yang saya dapat saat itu tidak sebanding dengan capeknya ngantri.

3. dr. Delle Heliani, Sp.OG - RS Al Islam
Saya pikir dulu waktu ke RS Al Islam, mungkin saya kurang klik aja sama dokternya. Nahh, saya baca di internet nih Bu dokter ini sangat senior, pro normal, keibuan, dan yg paling penting enak diajak konsul. Pas saya periksa ke sana... Memang beliau sangat baik, menjelaskan masalah2 penyebab infertilitas dll. Eitsss, namun ada momen dimana bu dokter menganjurkan kami untuk meminum brand AMDK merk tertentu, yg menurut saya dan suami jadi agak gimana gitu..

4. dr Pories Setyadi, Sp.OG - klinik dokternya di Supratman (SUKSES PROMIL)
Salah satu dokter terbaik yang pernah saya temui. Alhamdulillah pertama ke sini langsung jatuh hati. Akhirnya... Nemu dokter yang detail periksanya. Tidak memberikan angin segar. Langsung analisis permasalahan, dan kasih solusi treatment yang tepat. Kalo metode ini nggak cocok, beliau akan ganti metode lain. Bahkan untuk obat jg di review berkala per 2minggu, apakah menimbulkan efek samping atau tidak. Suster2nya pun baik dan sangat membantu. Dokter Porries ini disiplin banget. Jadi kami yang promil juga ikut kebawa disiplin. Beberapa kali saya sampe nangis karena dimarahin beliau, yaaaaa tentunya karena saya kurang disiplin. Beliau gak pelit ilmu. Sebelum meninggalkan ruangan, biasanya beliau nyuruh saya review ulang penjelasan dari beliau, jika saya salah, beliau langsung meluruskan. Kalo mau tanya2 saat urgent juga bisa telp beliau di jam kerjanya. Dua tahun promil di beliau Alhamdulillah membuahkan hasil. Terimakasih dok, sudah menjadi perpanjangan Tuhan. Sayangnya, saat ini dokter Porries sudah tutup permanen yaa sis. 

Ohyaaa, saya PCOS dan saya bisa hamil alami. Kapan-kapan insyaAllah saya cerita yaa perjuangan kita. Semangat yaaa cyster.

H A M I L

5. dr. Arief Tribawono, Sp.OG - RSIA Harbun Margahayu
Dokter Arief sangattt baik, sepertinya beliau sudah sangat terbiasa sama keparnoan ibu-ibu yang baru mengalami kehamilan pertama seperti saya. Tetapi saya hanya beberapa kali check up ke beliau. Karena saat saya tanya, saya perlu vaksin/cek apa aja. Beliau menjawab tidak perlu, sedangkan saat itu saya sudah mulai menginjak trimester kedua. Plussss, bumil kena covid. Hiks

6. dr. Ita Fatati, Sp.OG - RS Edelweis
Lanjutt, pasca covid, bumil parnoan memilih untuk ke obgyn yang punya sub spesialis fetomaternal. MasyaAllah dr Ita baik bangetttt. Sangat detail. Sabar diliatin bener-bener pas USG. Penjelasannya rinci dan menenangkan hati. Bahkan saya pernah direkomendasikan untuk melakukan cek lab (yang ditanggung pemerintah) ke Puskesmas. Wow kan,, itu saya periksa di Edelweis padahal tinggal reimburse lhoo. Tapi beliau tidak komersil sama sekali. Intinya saya sangat merekomendasikan dr Ita. Namun, menjelang 36w saya harus berpamitan dengan beliau karena jika lahiran di RS tersebut, sangat jauhhh dari plafon asuransi kami. Saya dan suami sayang duitnya. hheee

7. dr. Hovlanta Pidingan, Sp.OG - RSIA Harbun Margahayu
Hmmm, saya mendapatkan pengalaman kurang mengenakkan, jadi saya skip aja. Tapi banyak juga katanya yang cocok sama beliau. 

8. dr. Ryandra Prakasa, Sp.OG - Brawijaya Clinic Buah Batu
MasyaAllah... Beliau tipe dokter yang peace love n gaool. hahaha. USG detail. Penjelasan menenangkan. Waktu bantu saya lahiran beliau juga satuy bingitt, nge-obras-nya nggak sakit sisss. Terimakasih dr. Ryandra dan para bidan/suster Brawijaya Clinic Buah Batu atas bantuannya.


Jadi itulah perjalanan dengan para Obgyn di Bandung yang kami alami. Sekali lagi ini berdasarkan point of view kita aja, yang saya tuliskan dengan bahasa sederhana. Terimakasih sudah membaca, semoga bermanfaat.

Minggu, 10 April 2016

Behind the Golden Age of Islam


Imperium Persia terbentang seluas 7.400.000 km2 di sebelah timur dengan peradaban yang telah dibangun selama 1173 tahun. Sementara di sebelah barat terbentang imperium Romawi seluas 5.000.000 km2 yang telah dibangun selama 650 tahun. Diantara keduanya muncul satu peradaban baru yang kelak akan membebaskan kedua imperium dan peradaban tadi.

Pada 651 imperium Persia dibebaskan di tangan kaum Muslim dan menyusul imperium Romawi yang dibebaskan pada 1453. Islam lalu menyatukan kedua imperium dan meluaskan wilayahnya hingga mencapai 20.000.000 km2 dalam satu wilayah kesatuan. Tidak hanya luas dan menyatu, namun peradaban Islam juga menjadi inspirasi dan pionir bagi kemajuan pengetahuan, ilmu dan teknologi di dunia. Dan memberi kesejahteraan melebihi apa yang pernah diberikan kedua imperium sebelumnya.

Saat itu Islam merupakan mercusuar yang menerangi dunia dengan pengetahuan ilmu dan teknologi. Saat itu ketika orang membicarakan tentang Islam, maka yang terpikirkan oleh mereka adalah cerdas, pintar, kaya, keren, tinggi, bersih, maju.

Saat itu kaum Muslimlah yang memberikan nama bagi bintang-bintang yang bertabur di langit, juga binatang-binatang melata yang ada di daratan. Dimanapun Islam diperkenalkan, maka Islam meningkatkan peradaban dan kesejahteraan berbaris keimanan dan kepatuhan terhadap Allah SWT.

Namun itu dulu.

Nyatanya kaum muslim terpuruk di berbagai bidang kehidupan, baik ekonomi, peradilan, pendidikan, keamanan dan selainnya. Sehingga nama islam secara keseluruhan menjadi buruk persepsinya. Lalu muncul pertanyaan di benak, "WHY? KENAPA?" Kenapa peradaban Islam bisa begitu tingginya pada satu zaman, sementara di zaman yang lain peradaban Islam terpuruk sebagaimana kita saksikan sekarang?

Kurang lebih 100 tahun kejayaan itu hilang dan sudah banyak usaha untuk mengembalikannya. Hanya saja banyak yang belum memahami, kejayaan itu terjadi saat masa diterapkannya Syariah dan Khilafah. Perpecahan umat dan belum sempurnanya al izzah lil islam wal muslimin karena tidak adanya khalifah yang menerapkan syariah.

Jadi benar. Khilafah merupakan solusi kehidupan untuk raih rahmat dari Sang Pengatur Kehidupan. Ia juga sistem terbaik, terbukti secara historis dan empiris.


Sekian review buku Khilafah Remake dari Ust @felixsiauw. Syukron, semoga bermanfaat. 

Minggu, 05 Juli 2015

SEPTI PENI WULANDARI – “IBU JARITMATIKA”

Menurut saya, sukses bukan semata berbicara tentang nominal tertentu, namun sukses adalah ketika apa yang kita lakukan bisa memberikan pengaruh dan manfaat besar untuk orang lain. Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba bercerita tentang kesuksesan seorang “kartini masa kini” yang saya jumpai pada salah satu seminar parenting. Ialah Ibu Septi Peni Wulandari yang berkat ide-ide serta bekal ilmu dan pengalaman luar biasa darinya sukses memberikan inspirasi kepada masyarakat, khususnya kaum feminis.
Siapakah Ibu Septi ?
Nama Lengkap            : Septi Peni Wulandari
Panggilan                    : Septi
TTL                             : Salatiga, 21 September 1974
Suami                          : Dodik Mariyanto
Anak                           : Enes Kusuma, Ara Kusuma, Elan JM


Di tataran publik, Ibu Septi awalnya dikenal sebagai pendiri Jarimatika, sebuah metode pengajaran matematika yang menggunakan jari-jari tangan sebagai alat bantu. Bukan hanya sekedar menemukan, Ibu Septi aktif melakukan edukasi dan mendorong para ibu untuk menguasai metode Jarimatika serta mengajarkannya di sekitar mereka.
Sukses Berinovasi
Bermula sejak setelah menikah Ibu Septi memutuskan resign dari PNS dan berganti profesi menjadi full time mother. Ia ingin mendedikasikan seluruh waktunya untuk keluarganya. Septi berusaha memanfaatkan waktunya seoptimal mungkin. Ia sering mengikuti berbagai seminar parenting. Bahkan ia rela menunggu berjam-jam dirumah Kak Seto hanya sekedar untuk bertemu dengan kak Seto. Dalam mendidik anak, Ibu Septi menceritakan salah satu prinsip dalam parenting adalah demokratis, merdekakan apa keinginan anak-anak. Begitupun untuk urusan sekolah. Uniknya, ketiga anak-anaknya memilih untuk tidak sekolah (homeschooling).
Karenanya Ibu Septi berusaha keras untuk menjadi madrasah untuk anak-anaknya. Hingga suatu ketika Ibu Septi berusaha menemukan cara belajar matematika yang menyenangkan bagi anaknya. Setelah berbulan-bulan membuat metode, akhirnya terciptalah Jarimatika. Metode ini ia terapkan kepada Enes dan Ara, dan ternyata hasilnya menakjubkan. Enes dan Ara menjadi cinta matematika. Tak hanya cinta tetapi juga mahir berhitung.
Setelah itu, setiap kali keluar rumah, ia memilih naik kereta atau angkot. Setiap ketemu orang, ia memberikan kartu nama dan memperkenalkan diri, ”Saya ibu rumah tangga profesional, saya memiliki jarimatika.” Begitu mereka tanya, apa sih, jarimatika, barulah ia jelaskan. Proses memperkenalkan jarimatika itu berlangsung setahun lebih, tahun 2003-2004. Sampai akhirnya ada penerbit yang menawarkan untuk membukukan jarimatikanya tahun 2005.
Kesuksesan Ibu Septi mengajar Jarimatika di lingkungannya tersebar dari mulut ke mulut. Bak magnet, orang-orang berdatangan kepada Ibu Septi. Mereka berminat untuk membuka cabang jarimatika di daerahnya. Akhirnya Ibu Septi mematenkan hak cipta Jarimatika dan membikin franchise. Saat ini Jarimatika memiliki 450 gerai di 112 kabupaten/kota. Sungguh prestasi yang menakjubkan. Dari sekedar mengajari putrinya sendiri menjadi mengajari seluruh anak Indonesia.

Apa Saja Prestasinya ?
Tak hanya Jarimatika, Ibu Septi juga mengembangkan metode Jari Quran, Abaca-baca, Nirmana, Komunitas Cantrik, School of life, Ibu Profesional. Saat ini Ibu Septi mengembangkan beberapa inisiatif pendidikan dan kegiatan sosial. Keberhasilan Ibu Septi sebagai inovator pendidikan dan kewirausahaan pun diakui secara nasional.
Kegiatan Organisasi
-        Faounder Jaritmatika
-      Founder School of Life Lebah Putih
-        Founder Ibu Profesional
Penghargaan
-        Ibu Teladan Versi Majalah UMMI 2004
-        Danamon Award 2006 kategori individu pemberdaya masyarakat
-        Tokoh pilihan Majalah Tempo, 1 di antara 10 pemuda yang mengubah Indonesia
-        Inovator Sosial pilihan Pascasarjana FISIP UI tahun 2006
-        Women Enterpreuner Award Ashoka Foundation USA 2007
-        Tokoh Pendidikan Kesetaraan, ASAHPENA 2008
-        Ikon 2008 bidang IPTEK versi majalah Gatra 2008
-        Inspiring Women Award 2008 2009
-        Kartini Award, versi majalah Kartini, 2009
-        Pemegang hak merek dan hak paten Jarimatika, Abacabaca, JariQur’an, Nirmana, Fun Math
Karya Buku
-        Jarimatika Perkalian Pembagian (Kawan Pustaka 2003) 
-        Jarimatika Penambahan Pengurangan (Kawan Pustaka 2004)
-        Abaca-baca (Kawan Pustaka 2008)
-        Jari Qur'an tingkat Dasar   (Kawan pustaka, 2010)
-        Jari Qur'an Versi Lengkap (Indiva 2014)
-        How to be a Professional   Mother (e book)

Melalui sosok beliau yang begitu luar biasa, saya semakin termotivasi untuk membuat inovasi-inovasi ringan sehingga membuat hidup lebih bermakna bagi diri saya, keluarga, masyarakat, agama! Dari Ibu Septi saya melihat suatu perubahan yang dahsyat telah terjadi dalam diri para perempuan melaju penuh kepastian menuju ke arah yang lebih baik.

Sumber Pendukung :

Minggu, 10 Mei 2015

Harus Bahagia

Gais, Setiap orang memiliki tujuan hidup yang berbeda-beda. Orang yang tidak bahagia adalah mereka yang cenderung bingung akan hidupnya, dan tidak tau harus melakukan apa. Menurutku penting bagi kita untuk menentukan apa tujuan hidup kita. Yaps, Bebas! Apapun itu.

Jika nanti pada perjalanan hidup tujuan hidup ini akan berubah, no problem. Kita masih bisa menyesuaikannya lagi di kemudian hari. Tetapi ku kira setidaknya minimal kita perlu menjadikan satu hal untuk bisa membantu bersemangat dalam mencapai tujuan hidup. Maksudnya agar kita bisa lebih berkonsntrasi dan memvisualisasikan upaya kita untuk meraih kebahagiaan tersebut.

Dalam memilah dan pilih apa yang membuat kita bahagia, kiranya kita harus mempertimbangkan tujuan, fokus, waktu, dan lingkungan.

Ohya, coba kita cermati. Mulai saat ini coba kita rasakan bahwa sebenarnya banyak sekali kebahagiaan-kebahagiaan disekitar kita. Kadang kadang kebahagiaan juga datang dari hal-hal yang kecil. Dan aku sangaattt bahagia dengan apa yang kudapati sekarang. Senyum ikhlas kedua orangtua dan adek2ku, doa2 dari keluarga besarku, kabar gembira dari sahabat2ku, tawa riang murid2ku, bahkan pekerjaan dan kehidupanku yang serba cepat. Hmmm, berbahagialah dengan apa yang kau miliki saat ini gais. Ciptakan sugesti kebahagiaan yang bermanfaat dimanapun kita berada dengan apapun yang kita punya. Karena tak ada hal yang bisa membuat kita bahagia apabila kita sendiri belum bahagia. 

"Adapun orang2 yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga, mereka kekal di dalamnya selema ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki(yang lain) sebagai kerunia yang tiada putus-putusnya" (QS. Huud : 108)

Rabu, 06 Mei 2015

#menunggu

Tidak apa.
Dalam hidup ini Tuhan memang mencipta jalan terjal penuh duri yang mau tak mau mesti kita lewati.
Dalam hidup ini Tuhan memang mencipta kebahagiaan yang rela tak rela mesti kita tunda.

Saat itu terjadi, tak perlu menangis. Terlebih lagi sampai tersedu.
Sebab sesungguhnya kita sama sekali tidak sedang memutuskan apa apa.
Hanya saja, terkadang butuh waktu buat kita untuk memintal benang masing-masing.
Menguatkannya, agar kelak ketika dirajut tiada yang bisa memutusnya kecuali kuasa Sang Maha Kuasa.

Maka mari kita saling menunggu tanpa perlu berketuk pintu.

Aku menunggu. Kamu menunggu. Meski terkadang menunggu tak perlu se inchi pun menyeret kita untuk bertemu di titik rindu.
Tapi, adakah yang lebih syahdu dari dua jiwa yang saling menunggu? Yang tak saling menyapa tapi diam-diam mengucap dalam doa.


-----ja(t)uh---a.n.a-----

Kamis, 13 November 2014

My Comfortable Hijab

Hai gais... Assalamualaikum. Mumpung lagi gak ngantor pengen nulis sesuatu yang baru nih. Its about hijab. Yaa, sebagai seorang muslimah kita semua tau bahwasannya mengenakan hijab itu wajib sebagaimana firman Alloh “Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu & isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah utk dikenal, karena itu mereka tak di ganggu. & Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 59)

Mengenai hal tersebut, saat ini fenomena hijab sebagai lifestyle sudah semakin melekat dikehidupan sehari-hari. Its Ok, saya tidak akan berkomentar. Mari kita bahas bagaimana berhijab syari dengan amat sangat nyaman. Karena hijab bukan semata-mata untuk membungkus tubuh kita, ayo kita fahami mengenai aturan berhijab yang benar. 

Bagaimana berhijab yang benar?
1. "Hendaknya Kerudung Hingga Menutupi Dada." (Surah An-Nur : 31)
Inget yaaa, menutup dada, bukan hanya menutup rambut dan leher
2.  "Hendaknya Menjulurkan Hijab Keseluruh Tubuh." (Surah Al-Ahzaab : 59)
Okai, silahkan dicerna baik-baik.
3. "Hendaknya Pakaian Longgar Dan Tidak Transparan." (HR.Malik - Muslim)
Hmmm, mentang2 sekarang karena fesen korea lagi in, pakaian berbahan tembus pandang mendominasi pasaran. Sabar ya gais :(
4. "Batas Aurat Perempuan Yaitu Muka Dan Telapak Tangan." (HR.Abu Dawud)
Wahhh, berarti kaki juga harus tertutup dongs. Hihiiiihi, inget ya gais, kaki juga termasuk aurat loh.

Nah setelah kita tau bagaimana hijab yang sesuai dengan anjuranNya, sekarang marilah kita berdamai dengan hati. Gak usah yang neko-neko deh. Kalo kalian adalah tipe muslimah masa kini yang menganggap berhijab syari itu gak bingittt karena gak trendy a.k.a kunooo, aduh gais jangan kayak orang susah. Yaeyalaaah, apasih yang nggak bisa selagi kita mau istiqomah. Aduh, gimana yaaa. Langsung aja nih ane mau sedikit bagi tips.

- Berkerudung hingga menutup dada



Lipatlah kerudungmu, dan kenakanlah hingga menutupi dadamu. Kalo malah jadinya transparan, berarti harus di dobel. Ambil kerudung yang lain (usahakan warnanya tidak menabrak).  Then, kalo suka pake bergo, belilah size yang lebih longgar agar tidak membentuk bagian yang sudah tertutup. Ohiya, kalo pengguna pasmina, sekarang sudah banyak inner yang panjang, jadi bisa disesuaikan. Kalo gak punya inner panjang, gak usah beli, karena kita masih bisa memanfaatkan bergo yang mini size untuk jadi inner, kemudian tutupi dengan jilbab/pasmina yang agak tebal, jadi gak perlu mendobel dengan jilbab/pasmina lagi. Jadi mulai sekarang ayo dibiasakan kalo beli kerudung yang tebal atau lebar, dan kalo mau ngejahit tinggal beli kain yang kamu sukai ukuran 135x135 biar gak perlu ngedobel.

- Berpakaian longgar dan tidak transparan




Jangan suka pake yang ketat-ketat. Sumpah deh, pakenya aja engap banget, gimana orang lain ngeliatnya coba... Apalagi kalo pake transparan, gak takut masuk angin?  Kalo ketat, mending disumbangin aja, toh uda gak muat, hihiii. Selektif lah dalam memilih model pakaianmu! Apalagi yang suka pakai celana ketat. Sayangi rahim kita ya gais. Mending pakai rok aja. Semisal bajumu transparan, kita bisa pakai baju dalaman manset. Ohiya, pengalaman paling gak enak adalah beli rok transparan, karena saat di pasar waktu itu gelap, jadinya ane kira gak transparan, ehhh, ternyata pas dipakai diluar ruangan, naudzubillah deh. Akhirnya karena ane suka dengan warna roknya, terpaksa pake rok dobel. Setelah itu akhirnya ane ngejahitin rok yang bahannya agak enteng jadi bisa berfungsi sebagai pendobel rok-rok yang transparan. Dan setelah kejadian itu juga, ane lebih prefer untuk jahit rok sendiri karena yang pasti hasilnya pun lebih nyaman. Eits, buat kamu yang suka pake gamis, perhatiin juga yaaa, alih-alih ingin menutup rapat, tapi malah membentuk lekuk badan, jangan yaaa gais.  

- Ingat batas aurat



Dulu nih, ane pernah tertampar omongan salah seorang temen laki-laki, karena saat itu ane pake baju yang tangannya ngatung. Nah, kan baju-baju sekarang mayoritas kayak gitu nih, yauda tinggal disiasati aja pake manset. Usahakan cari manset yang enak dipakai yaaa. Yang harus diingat-ingat juga, bahwasannya kaki kita ini juga termasuk aurat lho gais. pake kaos kakinya yaa. Tapi jangan jorok. Rajinlah ganti kaoskakimu. Sedialah kaos kaki cadangan dalam tasmu, terlebih untuk musim hujan seperti sekarang.

Yups. Itu tadi my comfortable hijab base on my true story. Saya sadar masih banyak sekali kekurangan saya dalam berhijab. Mohon untuk saling mengingatkan ya gais. Well, semoga tulisan ini bermanfaat. At the end yang juga mesti kita ingat-ingat adalah  keep istiqomah and no tabarruj!




Jumat, 12 September 2014

Lentera tanya para 20++



"Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir." (Ar Rum : 21)


Usia 20++ paling demen ngomongin tentang resolusi nikah atau jodoh. Memenuhi pikiran dengan pertanyaan tentang siapa jodoh kita, bagaimana dia, kemana mencarinya, dan seterusnya. Well, saya kira setiap orang berhak atas itu. Dalam hal ini saya ingin bersuara mengenai tiga hal :
  1. Menikah dengan orang yang kita cintai dan mencintai kita.
    Sebenarnya terlalu rumit untuk mengupasnya. Sometimes membicarakan hal ini memanglah tidak rasional. Tapi ini penting!!
  2. Dengan yang satu visi.
    Ini akan menjadi sangat krusial. Tentukan dulu visi kita. Baik visi jangka panjang maupun jangka pendek. Setelah itu, silahkan kita analisis visi kita dan si dia melalui diskusi dua arah.
  3. Cari dan kenali Potensi.
    Kenali baik-baik. Then baca potensinya berdasarkan logika dan kata hatimu. Apakah dia berpotensi menjadi seseorang yang berpengaruh, berpotensi menjadi ayah yang baik, dll. Hehehe.
Tapi, herannya kita sering memikirkan shortcut nya saja. "Kita harus memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik lagi supaya nantinya mendapatkan pasangan hidup yang baik juga, ya setidaknya mendapat seseorang yang sedang berusaha memperbaiki dirinya ke arah yang lebih baik". No! Bukan begitu. 

Yang perlu kita ingat adalah : Mati itu pasti, tapi pernikahan adalah sesuatu yang belum tentu terjadi 

Bandung,  12 September 2014