Powered By Blogger

Minggu, 10 Mei 2015

Harus Bahagia

Gais, Setiap orang memiliki tujuan hidup yang berbeda-beda. Orang yang tidak bahagia adalah mereka yang cenderung bingung akan hidupnya, dan tidak tau harus melakukan apa. Menurutku penting bagi kita untuk menentukan apa tujuan hidup kita. Yaps, Bebas! Apapun itu.

Jika nanti pada perjalanan hidup tujuan hidup ini akan berubah, no problem. Kita masih bisa menyesuaikannya lagi di kemudian hari. Tetapi ku kira setidaknya minimal kita perlu menjadikan satu hal untuk bisa membantu bersemangat dalam mencapai tujuan hidup. Maksudnya agar kita bisa lebih berkonsntrasi dan memvisualisasikan upaya kita untuk meraih kebahagiaan tersebut.

Dalam memilah dan pilih apa yang membuat kita bahagia, kiranya kita harus mempertimbangkan tujuan, fokus, waktu, dan lingkungan.

Ohya, coba kita cermati. Mulai saat ini coba kita rasakan bahwa sebenarnya banyak sekali kebahagiaan-kebahagiaan disekitar kita. Kadang kadang kebahagiaan juga datang dari hal-hal yang kecil. Dan aku sangaattt bahagia dengan apa yang kudapati sekarang. Senyum ikhlas kedua orangtua dan adek2ku, doa2 dari keluarga besarku, kabar gembira dari sahabat2ku, tawa riang murid2ku, bahkan pekerjaan dan kehidupanku yang serba cepat. Hmmm, berbahagialah dengan apa yang kau miliki saat ini gais. Ciptakan sugesti kebahagiaan yang bermanfaat dimanapun kita berada dengan apapun yang kita punya. Karena tak ada hal yang bisa membuat kita bahagia apabila kita sendiri belum bahagia. 

"Adapun orang2 yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga, mereka kekal di dalamnya selema ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki(yang lain) sebagai kerunia yang tiada putus-putusnya" (QS. Huud : 108)

Rabu, 06 Mei 2015

#menunggu

Tidak apa.
Dalam hidup ini Tuhan memang mencipta jalan terjal penuh duri yang mau tak mau mesti kita lewati.
Dalam hidup ini Tuhan memang mencipta kebahagiaan yang rela tak rela mesti kita tunda.

Saat itu terjadi, tak perlu menangis. Terlebih lagi sampai tersedu.
Sebab sesungguhnya kita sama sekali tidak sedang memutuskan apa apa.
Hanya saja, terkadang butuh waktu buat kita untuk memintal benang masing-masing.
Menguatkannya, agar kelak ketika dirajut tiada yang bisa memutusnya kecuali kuasa Sang Maha Kuasa.

Maka mari kita saling menunggu tanpa perlu berketuk pintu.

Aku menunggu. Kamu menunggu. Meski terkadang menunggu tak perlu se inchi pun menyeret kita untuk bertemu di titik rindu.
Tapi, adakah yang lebih syahdu dari dua jiwa yang saling menunggu? Yang tak saling menyapa tapi diam-diam mengucap dalam doa.


-----ja(t)uh---a.n.a-----