Powered By Blogger

Minggu, 05 Juli 2015

SEPTI PENI WULANDARI – “IBU JARITMATIKA”

Menurut saya, sukses bukan semata berbicara tentang nominal tertentu, namun sukses adalah ketika apa yang kita lakukan bisa memberikan pengaruh dan manfaat besar untuk orang lain. Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba bercerita tentang kesuksesan seorang “kartini masa kini” yang saya jumpai pada salah satu seminar parenting. Ialah Ibu Septi Peni Wulandari yang berkat ide-ide serta bekal ilmu dan pengalaman luar biasa darinya sukses memberikan inspirasi kepada masyarakat, khususnya kaum feminis.
Siapakah Ibu Septi ?
Nama Lengkap            : Septi Peni Wulandari
Panggilan                    : Septi
TTL                             : Salatiga, 21 September 1974
Suami                          : Dodik Mariyanto
Anak                           : Enes Kusuma, Ara Kusuma, Elan JM


Di tataran publik, Ibu Septi awalnya dikenal sebagai pendiri Jarimatika, sebuah metode pengajaran matematika yang menggunakan jari-jari tangan sebagai alat bantu. Bukan hanya sekedar menemukan, Ibu Septi aktif melakukan edukasi dan mendorong para ibu untuk menguasai metode Jarimatika serta mengajarkannya di sekitar mereka.
Sukses Berinovasi
Bermula sejak setelah menikah Ibu Septi memutuskan resign dari PNS dan berganti profesi menjadi full time mother. Ia ingin mendedikasikan seluruh waktunya untuk keluarganya. Septi berusaha memanfaatkan waktunya seoptimal mungkin. Ia sering mengikuti berbagai seminar parenting. Bahkan ia rela menunggu berjam-jam dirumah Kak Seto hanya sekedar untuk bertemu dengan kak Seto. Dalam mendidik anak, Ibu Septi menceritakan salah satu prinsip dalam parenting adalah demokratis, merdekakan apa keinginan anak-anak. Begitupun untuk urusan sekolah. Uniknya, ketiga anak-anaknya memilih untuk tidak sekolah (homeschooling).
Karenanya Ibu Septi berusaha keras untuk menjadi madrasah untuk anak-anaknya. Hingga suatu ketika Ibu Septi berusaha menemukan cara belajar matematika yang menyenangkan bagi anaknya. Setelah berbulan-bulan membuat metode, akhirnya terciptalah Jarimatika. Metode ini ia terapkan kepada Enes dan Ara, dan ternyata hasilnya menakjubkan. Enes dan Ara menjadi cinta matematika. Tak hanya cinta tetapi juga mahir berhitung.
Setelah itu, setiap kali keluar rumah, ia memilih naik kereta atau angkot. Setiap ketemu orang, ia memberikan kartu nama dan memperkenalkan diri, ”Saya ibu rumah tangga profesional, saya memiliki jarimatika.” Begitu mereka tanya, apa sih, jarimatika, barulah ia jelaskan. Proses memperkenalkan jarimatika itu berlangsung setahun lebih, tahun 2003-2004. Sampai akhirnya ada penerbit yang menawarkan untuk membukukan jarimatikanya tahun 2005.
Kesuksesan Ibu Septi mengajar Jarimatika di lingkungannya tersebar dari mulut ke mulut. Bak magnet, orang-orang berdatangan kepada Ibu Septi. Mereka berminat untuk membuka cabang jarimatika di daerahnya. Akhirnya Ibu Septi mematenkan hak cipta Jarimatika dan membikin franchise. Saat ini Jarimatika memiliki 450 gerai di 112 kabupaten/kota. Sungguh prestasi yang menakjubkan. Dari sekedar mengajari putrinya sendiri menjadi mengajari seluruh anak Indonesia.

Apa Saja Prestasinya ?
Tak hanya Jarimatika, Ibu Septi juga mengembangkan metode Jari Quran, Abaca-baca, Nirmana, Komunitas Cantrik, School of life, Ibu Profesional. Saat ini Ibu Septi mengembangkan beberapa inisiatif pendidikan dan kegiatan sosial. Keberhasilan Ibu Septi sebagai inovator pendidikan dan kewirausahaan pun diakui secara nasional.
Kegiatan Organisasi
-        Faounder Jaritmatika
-      Founder School of Life Lebah Putih
-        Founder Ibu Profesional
Penghargaan
-        Ibu Teladan Versi Majalah UMMI 2004
-        Danamon Award 2006 kategori individu pemberdaya masyarakat
-        Tokoh pilihan Majalah Tempo, 1 di antara 10 pemuda yang mengubah Indonesia
-        Inovator Sosial pilihan Pascasarjana FISIP UI tahun 2006
-        Women Enterpreuner Award Ashoka Foundation USA 2007
-        Tokoh Pendidikan Kesetaraan, ASAHPENA 2008
-        Ikon 2008 bidang IPTEK versi majalah Gatra 2008
-        Inspiring Women Award 2008 2009
-        Kartini Award, versi majalah Kartini, 2009
-        Pemegang hak merek dan hak paten Jarimatika, Abacabaca, JariQur’an, Nirmana, Fun Math
Karya Buku
-        Jarimatika Perkalian Pembagian (Kawan Pustaka 2003) 
-        Jarimatika Penambahan Pengurangan (Kawan Pustaka 2004)
-        Abaca-baca (Kawan Pustaka 2008)
-        Jari Qur'an tingkat Dasar   (Kawan pustaka, 2010)
-        Jari Qur'an Versi Lengkap (Indiva 2014)
-        How to be a Professional   Mother (e book)

Melalui sosok beliau yang begitu luar biasa, saya semakin termotivasi untuk membuat inovasi-inovasi ringan sehingga membuat hidup lebih bermakna bagi diri saya, keluarga, masyarakat, agama! Dari Ibu Septi saya melihat suatu perubahan yang dahsyat telah terjadi dalam diri para perempuan melaju penuh kepastian menuju ke arah yang lebih baik.

Sumber Pendukung :

Minggu, 10 Mei 2015

Harus Bahagia

Gais, Setiap orang memiliki tujuan hidup yang berbeda-beda. Orang yang tidak bahagia adalah mereka yang cenderung bingung akan hidupnya, dan tidak tau harus melakukan apa. Menurutku penting bagi kita untuk menentukan apa tujuan hidup kita. Yaps, Bebas! Apapun itu.

Jika nanti pada perjalanan hidup tujuan hidup ini akan berubah, no problem. Kita masih bisa menyesuaikannya lagi di kemudian hari. Tetapi ku kira setidaknya minimal kita perlu menjadikan satu hal untuk bisa membantu bersemangat dalam mencapai tujuan hidup. Maksudnya agar kita bisa lebih berkonsntrasi dan memvisualisasikan upaya kita untuk meraih kebahagiaan tersebut.

Dalam memilah dan pilih apa yang membuat kita bahagia, kiranya kita harus mempertimbangkan tujuan, fokus, waktu, dan lingkungan.

Ohya, coba kita cermati. Mulai saat ini coba kita rasakan bahwa sebenarnya banyak sekali kebahagiaan-kebahagiaan disekitar kita. Kadang kadang kebahagiaan juga datang dari hal-hal yang kecil. Dan aku sangaattt bahagia dengan apa yang kudapati sekarang. Senyum ikhlas kedua orangtua dan adek2ku, doa2 dari keluarga besarku, kabar gembira dari sahabat2ku, tawa riang murid2ku, bahkan pekerjaan dan kehidupanku yang serba cepat. Hmmm, berbahagialah dengan apa yang kau miliki saat ini gais. Ciptakan sugesti kebahagiaan yang bermanfaat dimanapun kita berada dengan apapun yang kita punya. Karena tak ada hal yang bisa membuat kita bahagia apabila kita sendiri belum bahagia. 

"Adapun orang2 yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga, mereka kekal di dalamnya selema ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki(yang lain) sebagai kerunia yang tiada putus-putusnya" (QS. Huud : 108)

Rabu, 06 Mei 2015

#menunggu

Tidak apa.
Dalam hidup ini Tuhan memang mencipta jalan terjal penuh duri yang mau tak mau mesti kita lewati.
Dalam hidup ini Tuhan memang mencipta kebahagiaan yang rela tak rela mesti kita tunda.

Saat itu terjadi, tak perlu menangis. Terlebih lagi sampai tersedu.
Sebab sesungguhnya kita sama sekali tidak sedang memutuskan apa apa.
Hanya saja, terkadang butuh waktu buat kita untuk memintal benang masing-masing.
Menguatkannya, agar kelak ketika dirajut tiada yang bisa memutusnya kecuali kuasa Sang Maha Kuasa.

Maka mari kita saling menunggu tanpa perlu berketuk pintu.

Aku menunggu. Kamu menunggu. Meski terkadang menunggu tak perlu se inchi pun menyeret kita untuk bertemu di titik rindu.
Tapi, adakah yang lebih syahdu dari dua jiwa yang saling menunggu? Yang tak saling menyapa tapi diam-diam mengucap dalam doa.


-----ja(t)uh---a.n.a-----